Kamis, 27 Januari 2011

ASKEP ATRITIS GOUT

Atritis Gout

  1. Pengertian

Gout adalah penyakit yang di akibatkan oleh deposisi kristal monosodium di jaringan yang akan menimbulkan 1 atau beberapa keadaan klinik berikut :
  • Serangan inflamasi sendi  yang akut atau kronis berulang yang disebut atritis gout
  • Akumulasi deposit kristal pada sendi, tulang, jaringan lunak atau rawan sendi yang disebut tofus.
  • Gangguan fungsi ginjal yang disebut nefropati gout
  •  Batu asam urat disaluran kemih.

  1. Etiologi

Kelainan metabolic dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal.
Penumpukan monosodium urat dalam jaringan

  1. Patofisiologi

Adanya  gangguan metabolisme purin

 Akumulasi asam urat didalam darah

Kriatal asam urat menumpuk di dalam tubuh

Menimbulkan iritasi local pada sendi

Menimbulkan respon inflamasi


Menyebabkan  perubahan
          Struktur sendi                                                                        Nyeri


 

  Gangguan konsep Diri                                                       Gangguan mobilisasi


Ket :
warna biru menjelaskan bahwa : Kristal asam urat menumpuk dalam tubuh menyebabkan perubahan struktur sendi yang ahkirnya terjadi gangguan konsep diri.

warna merah : respon inflamasi yang terjadi menyebabkan nyeri dan munculah gangguan mobilisasi 


  1. Manisfestasi klinik

Manisfestasi klinis dibagi atas 2 jenis yaitu atritis gout tipikal dan atritis gout atipikal

               Atritis gout tipikal
Gambaran klinis sangat khas dengan sifat – sifat sebagai berikut  :

  • Beratnya serangan atritis mempunyai sifat tidak bias berjalan,  tidak dapat memakai sepatu dan menggangu tidur. Ini biasanya tanpa pengobatan pada serangan permulaan  dapat sembuh dalam 3 – 4 hari.

  • Serangan biasanya bersifat monoartikuler  dengan tangda inflamasi  yang jelas seperti merah, bengkak, nyeri , terasa panas,  dan sakit kalau digerakan. Predileksi pada metatarpalangaeal  pertama. ( MTP -1 )

  • Hiperurikemia

Biasanya berhubungan dengan serangan atritis gout  akut tetapi diagnosis atritis tidak harus  disertai hiperurikemia. Fluktuasi asam urat serum dapat mempretisipitasi  serangan gout.

  • Factor pencetus

Factor pencetus adalah trauma sendi , alcohol, obat – obatan  dan  tidakan pembedahan . biasanya factor ini sudah diketahui oleh penderita.


            Atritis gout atipikal
Gambaran klinis yang khas seperti atritis berat, monoartikuler dan remisi sempurna tidak di temukan. Tofi yang biasanya timbul beberapa tahun sesudah serangan pertama  ternyata ditemukan bersamaan serangan akut. Jenis atipikal ini jarangan ditemukan. Untuk hal ini diagnosis dapat dipastikan dengan melakukan punksi cairan sendi dan selanjutnya secara mikroskopis dilihat kristal urat.

           Dalam  evolusi arthritis gout
  • Atritis gout akut

Manisfestasi serangan akut memberikan gambaran yang khas  dan dapat langsung menegakan diagnosis. Pada sendi yang terkena  terlihat gejala inflamasi yang lengkap.

  • Arthritis gout interkritikal

Fase ini adalah fase antara dua serangan akut tanpa gejala  klinik. Walaupun tanpa gejala kristal monosodium dapat di temukan  yang diaspirasi dari sendi. Kristal ini dapat ditemukan pada sel sinovial dan pada vakoula sel sinovial dan pada vakuola sel mononuclear lekosit.

  • Hiperurikemia

Pada penderita dengan keadaan ini  sebaiknya juga di periksa kadar kolesterol  darah, karena peninggian asam urat hamper selalu disertai peninggian kolesterol.

  • Arthritis gout menahun dengan tofi

Tofi adalah oenimbunan kristal urat subkutan sendi dan terjadi pada arthritis gout menahun , yang biasanya sudah berlangsung lama  kurang lebih antara 5 -10 tahun.

  1. Penatalaksanaan

pada stadium gout yaitu stadium akut dan interkritikal memerlukan pengobatan agar  tidak menimbulkan komplikasi.
    
Tujuan pengobatan adalah

*       Secepatnya menghilangkan rasa nyeri karena atritis akut
*      Mencegah serangan ulang
*      Mencegah dekstuksi sendi  dan pembentukan tofi
*      Mencegah pembentukan batu ginjal  dan timbulnya microtofi  pada parenkim ginjal.


  1. Pengobatan arthritis gout.

Colchicine

Obat ini memberi hasil cukup baik  bila pemberiannya  pada permualaan serangan. Sebaliknya kurang memuaskan  bila diberikan setelah beberapa hari  serangan pertama.

      Cara pemberian colchicine
1).Intravena
        Cara ini diberikan  untuk menhindari gangguan GGT.
        Dosis yang diberikan  tunggal 3mg dosis kumulatif tidak boleh melebihi melebihi          
         4 mg dalam 24 jam.
2). Pemberian  Oral
         Dosis yang biasa diberikan sebagai dosis 0,5 mg setiap 2 jam sampai timbul gejala
         Intioksikasi berupa diare
                          Jumlah dosis colchicine toal biasanya antara 4-8 mg.



1). Pemberian Oral.
        Dosis initial 50 mg dan diulang setiap 6-8 jam tergantung beratnya  serrangan akut. Dosis dikurngi 25 mg tiap 8 jam sesudah serangan akut menghilang.efek samping adalah gastric intolerance dan eksaserbasi ulkus peptikum.
2). Pemakaian melalui rectal
           Indomentasi diapsorpsi baik melalui rectum.tablet sumpositoria mengandung 100 mg indomentasi.
           Cara ini dapat dipakai pada serangan gout yang sedang maupun yang  berat, biasanya pada penderita yang tidak dapat diberikan secara Oral.
3). Kortikosteriot
             Obat ini digunakan bila terdapat kontra indikasi bagi pemberian  colchicine dan indomentasi.
Beberapa hal yang sering pada arthritis gout:
  1. Hiperurikemia merupakan indikasi untuk diagnosis gout
  2. Semua podagra disebabkan oleh gout.
  3.  Semua erosi para artikuler tulang disebabkan oleh gout
  4.  Artritis pasca operasi selalu disebabkan oleh gout
  5.  Colchicin menurutkan asam urat serum
  6.  Obat penurun asam urat darah dipakai pada waktu yang sama dengan pengobatan  artritis gout darah.
     
      
 Asuhan Keperawatan

Pengkajian

Data subjektif
a)      Tanyakan keluhan nyeri, lokasi nyeri, dan derajat nyeri
b)      Bagaimana gejala awalnya dan cara penanggulangannya
c)      Adanya riwayat gout dikeluarga
d)     Abat obatan yang diperoleh
e)      Anoreksia
f)       Sakit kepala

       Data objektif  :  palpasi apakah ada nyeri tekan atau nyeri saat digerakan / nodul dan kemerahan pada sendi. Periksa adanya demam.

Riwayat  psikososial   : adanya nyeri pada persendian, pasien merasa cemas dan takut untuk melakukan aktivitas sebulum sakit.

Pemeriksaan diagnostic meliputi pemeriksaan darah, urine, dan rontgen




 Diagnosa keperawatan

Diagnosa yang dapat kita ambil dalam gangguan ini adalah :

*      Gangguan rasa nyaman  nyeri  b/d adanya inflamasi
*      Hambatan mobilitas fisik yang b/d nyeri persendian
*      Gangguan konsep diri b/d  perubahan struktur sendi

Intervensi  keperawatan

Gangguan rasa nyaman nyeri b/d adanya inflamasi

I/ Kaji tingkat nyeri, jelaskan penyebab nyeri
R/ mengetahui kuatitias nyeri, lokasi nyeri
I/ Alihkan perhatian klien dan anjurkan tarik napas dalam
R/ mengurangi nyeri
I/ kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
R untuk mengurangi rasa nyeri.


Hambatan mobilitas fisik yang b/d nyeri persendian

I/ kaji tingkat mobilitas fisik,
R/untuk mengetahui tingkat mobilitas fisik apa sebagian atau total
I/ anjurkan latihan gerak sendi jika nyeri hilang atau berkurang
R/ melatih kekuatan sendi atau rentang gerak sendi
I/  ajarkan klien untuk pemenuhan kebutuhan sehari hari  secara bertahap
R/ hal yang dimaksud untuk memandirikan klien meningkatkan kepercayaan diri

Gangguan konsep diri b/d perubahan sruktur sendi

I/ memberi penjelasan kepada klien tentang peruhan secara anatomi  yakni perubahan sendi.
R/ agar klien bias menerima peruhan secara anatomi pada dirinya,

Evaluasi

Setelah melakukan intervensi keperawatan diharapkan  ;

v  Nyeri berkurang atau hilang
v  Mobilitas kembali normal
v  Klien bias menerima keadaannya setelah adanya perubahan secara atatomi pada dirinya.


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar